
Ciri-ciri skin barrier rusak umumnya ditandai dengan wajah kering, berjerawat, hingga kulit terasa kaku. Bila dibiarkan saja, kondisi ini akan parah sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meregenerasi sel-sel baru serta memperbaiki lapisan pelindung.
Skin barrier adalah lapisan kulit khusus berguna melindungi lapisan di bawahnya. Artinya, skin barrier yang rusak tentu membuat Anda lebih mudah terkena penyakit kulit.
Oleh karena itu, Anda harus mengetahui ciri-ciri skin barrier rusak. Lantas, apa saja? Simak artikel ini sampai selesai ya.
Ciri-Ciri Skin Barrier Rusak
Ciri-ciri skin barrier yang rusak dapat membantu Anda mengenali masalah pada kulit dan mengambil tindakan pencegahan atau perawatan yang sesuai. Berikut beberapa ciri-ciri umum skin barrier yang rusak:
1. Kulit Kering
Skin barrier yang sehat bertindak sebagai penghalang alami untuk menjaga kelembapan kulit. Namun, jika skin barrier rusak, kelembapan alami kulit dapat dengan mudah hilang, menyebabkan kulit terasa kering, pecah-pecah, dan kadang terkelupas.
Meskipun Anda menggunakan pelembap, kulit mungkin tetap tidak nyaman dan kering karena kemampuan skin barrier untuk mengunci kelembapan berkurang.
Baca Juga: Mengenal Sel Kulit Mati pada Wajah dan Perawatannya
2. Kemerahan
Kemerahan pada kulit yang tidak kunjung membaik bisa menjadi tanda bahwa skin barrier mengalami kerusakan. Skin barrier yang rusak cenderung lebih rentan terhadap iritasi dari lingkungan atau bahan-bahan produk perawatan kulit.
Ini dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah di kulit, mengakibatkan kemerahan yang terus-menerus, terutama pada area wajah dan pipi.
3. Rasa Gatal atau Terbakar
Skin barrier yang tidak bekerja maksimal juga dapat membuat kulit merasakan sensasi gatal dan terbakar. Ketidakmampuan skin barrier untuk menjaga lingkungan kulit yang seimbang dapat membuat zat-zat iritan, alergi, atau bakteri masuk lebih mudah. Kondisi ini
4. Penyembuhan Lambat dari Luka atau Lecet
Ketika skin barrier mengalami kerusakan, proses penyembuhan kulit dari luka atau lecet bisa terganggu. Skin barrier yang sehat berperan dalam menjaga integritas kulit dan melindungi dari bakteri serta zat berbahaya.
Namun, saat skin barrier rusak, lapisan perlindungan ini dapat terganggu sehingga luka atau lecet sulit untuk sembuh dengan cepat.
5. Peningkatan Sensitivitas
Kerusakan pada skin barrier dapat membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan eksternal, seperti produk perawatan kulit, sinar matahari, atau polusi udara. Skin barrier yang rusak tidak lagi mampu mempertahankan tingkat perlindungan yang optimal sehingga berbagai bahan atau faktor lingkungan dapat lebih mudah meresap ke dalam kulit dan menyebabkan reaksi iritasi atau alergi.
6. Jerawat atau Peradangan
Skin barrier rusak memungkinkan bakteri, kotoran, dan minyak lebih mudah masuk ke dalam pori-pori kulit. Hal ini dapat memicu peradangan yang pada gilirannya menyebabkan jerawat, kemerahan, dan bahkan pembengkakan.
Peningkatan produksi minyak kulit sebagai respons terhadap kerusakan juga dapat menyebabkan masalah jerawat dan kulit berminyak.
7. Kulit Terasa Kaku
Ketika skin barrier rusak, lapisan pelindung alami kulit dapat terganggu sehingga menyebabkan hilangnya kelembapan dan elastisitas. Akibatnya, kulit dapat terasa tegang, kaku, dan kehilangan kemampuan untuk bergerak dan meregang dengan lembut.
8. Perubahan Pigmentasi
Kerusakan pada skin barrier dapat memicu reaksi inflamasi dan meningkatkan produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pigmentasi, seperti muncul bintik-bintik hitam atau hiperpigmentasi. Terutama di area yang terkena paparan sinar matahari atau iritasi.
9. Sensasi Terbakar saat Menggunakan Produk Kulit
Kulit yang rusak bisa menjadi lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang biasanya tidak menyebabkan masalah. Oleh karena itu, saat menggunakan produk perawatan kulit, seperti pembersih atau toner, Anda mungkin merasakan sensasi terbakar atau perih yang tidak biasa.
Sensasi ini dapat muncul sebagai reaksi terhadap bahan yang memasuki lapisan kulit yang tidak terlindungi akibat skin barrier yang lemah.
Baca Juga: Kenali 6 Ciri Kulit Sensitif dan Cara Merawatnya
10. Kulit Terkelupas Berlebihan
Permukaan kulit yang terkelupas akibat skin barrier rusak dapat terasa kasar dan tidak nyaman. Ini bisa terjadi karena skin barrier yang lemah tidak mampu menjaga sel-sel kulit mati tetap terkendali sehingga mengakibatkan pengelupasan yang tidak biasa.
11. Penurunan Kehalusan dan Elastisitas
Skin barrier yang sehat biasanya membantu menjaga kulit tetap lembut dan elastis, tetapi kerusakan pada barrier dapat mengurangi kemampuan kulit untuk mempertahankan sifat-sifat ini.
12. Reaksi Lebih Intens terhadap Suhu Ekstrem
Kulit wajah dengan skin barrier yang dapat menjadi lebih sensitif terhadap perubahan suhu ekstrem. Pada suhu panas, kulit mungkin terasa lebih terbakar atau iritasi.
Sementara itu, suhu dingin bisa menyebabkan kulit lebih kering dan meradang. Skin barrier yang utuh membantu menjaga keseimbangan kulit dalam menghadapi perubahan suhu.
13. Peningkatan Pori-Pori Tersumbat
Skin barrier yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan penumpukan minyak, kotoran, dan sel kulit mati di dalam pori-pori kulit. Akibatnya, pori-pori lebih mudah tersumbat dan berpotensi memicu masalah kulit seperti komedo dan jerawat.
Kulit yang tidak sehat juga mungkin sulit membersihkan diri dari kotoran, yang dapat memperburuk kondisi pori-pori.
Penyebab Skin Barrier Rusak
Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan skin barrier rusak. Mulai dari faktor lingkungan maupun suatu produk perawatan wajah.
- Saat cuci muka menggosoknya terlalu berlebihan
- Penggunaan produk perawatan yang tidak cocok
- Paparan suhu ekstrem
- Pencukuran atau peeling yang berlebihan
- Produk skincare berbahan kimia
- Kurangnya kelembapan
- Stres
- Kekurangan nutrisi
- Kurang tidur
- Faktor usia
- Kondisi medis
- Menunda membersihkan makeup
Lapisan pelindung kulit yang rusak umumnya bisa diperbaiki. Anda bisa mengonsumsi makanan sehat, berhenti eksfoliasi, rajin cuci muka, gunakan tabir surya dengan spf minimal 30, hingga menggunakan produk skincare yang tepat.
Cara Mengatasi Skin Barrier yang Rusak
Kadang tanpa disadari, rutinitas skincare yang kita lakukan justru bisa merusak skin barrier lapisan pelindung kulit yang menjaga kelembapan dan melindungi dari iritasi. Jika skin barrier rusak, kulit jadi lebih kering, kusam, bahkan sensitif.
Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara sederhana untuk memperbaikinya agar kulit kembali sehat dan lembap, di antaranya:
1. Sederhanakan Rutinitas Skincare
Terlalu banyak produk skincare justru bisa membuat kulit kewalahan. Sebaiknya, gunakan produk seperlunya saja dan konsultasikan dengan dokter kulit untuk tahu mana yang benar-benar dibutuhkan kulitmu.
Bila Anda suka eksfoliasi, perhatikan bagaimana kulit bereaksi. Kulit sensitif sebaiknya hindari scrub kasar dan pilih eksfoliasi lembut seperti chemical exfoliant dengan kandungan ringan agar tidak memperparah kerusakan skin barrier.
2. Perhatikan Kadar pH Produk
Kulit yang sehat memiliki pH alami sekitar 4,0 hingga 5,8. Ketika pH terlalu tinggi, kulit jadi kering dan mudah iritasi.
Gunakan sabun atau cleanser dengan pH lembut (sekitar 4,0–5,0) agar keseimbangan alami kulit tetap terjaga. Ini membantu melindungi skin barrier dari kerusakan akibat produk yang terlalu keras.
Baca Juga: 13 Cara Memutihkan Wajah dengan Alami
3. Gunakan Minyak Alami untuk Memperbaiki Skin Barrier
Beberapa minyak nabati terbukti bisa membantu memperbaiki dan menjaga kelembapan kulit. Selain itu, minyak alami juga punya efek antibakteri, antiinflamasi, dan antioksidan yang baik untuk kulit.
Jenis minyak nabati yang bisa Anda gunakan:
- Minyak jojoba
- Minyak kelapa
- Minyak almond
- Minyak argan
- Minyak borage
- Minyak bunga matahari
- Minyak kedelai
Anda bisa memilih pelembap atau lotion yang mengandung salah satu minyak di atas, atau langsung mengoleskan sedikit minyak ke kulit dan pijat perlahan hingga meresap. Tapi, selalu lakukan patch test dulu untuk memastikan kulit tidak alergi.
4. Pilih Produk dengan Kandungan Ceramide
Ceramide adalah lemak alami di kulit yang berfungsi menjaga kelembapan dan melindungi dari iritasi. Ketika skin barrier rusak, kadar ceramide di kulit biasanya menurun.
Gunakan produk skincare yang mengandung ceramide atau pseudo-ceramide untuk membantu memperbaiki kulit kering, gatal, atau bersisik. Kandungan ini juga cocok untuk Anda yang punya masalah kulit seperti dermatitis.
5. Gunakan Pelembap dengan Hyaluronic Acid, Petrolatum, atau Glycerin
Kulit kering sering jadi tanda bahwa skin barrier rusak. Untuk mengatasinya, pilih pelembap yang mampu mengunci air di kulit.
Kandungan yang bisa Anda cari dalam pelembap:
- Hyaluronic acid
- Glycerin
- Honey
- Urea
- Petrolatum
Pelembap dengan bahan-bahan tersebut bisa menjaga kelembapan lebih lama dan mencegah penguapan air dari kulit. Bila kulit Anda sangat kering, petrolatum adalah pilihan bagus karena bisa menghambat hampir 99% kehilangan air dari permukaan kulit.
Jika memiliki gejala di atas, penting untuk konsultasi ke dokter kulit agar mendapatkan penangan yang tepat. Sebab, skin barrier yang rusak dapat mengganggu kesehatan kulit hingga membuat perawatan wajah yang Anda pakai tidak memberikan hasil maksimal.
Anda bisa mengunjungi C Derma untuk mendapatkan layanan kesehatan kulit kering hingga sensitif. Kunjungi C Derma sekarang juga!
Baca Juga: 5 Cara Praktis Merawat Kulit Remaja
Telah direview oleh dr. Yuliwaty, M.Biomed, Sp.D.V.E.
Source:
- Cleveland Clinic. How To Tell if Your Skin Barrier Is Damaged and What To Do About It. Oktober 2025.
- All Things Health. Damage Your Skin Barrier. Oktober 2025.