Apakah kamu pernah mengalami gatal-gatal atau kulit memerah setelah menyentuh sesuatu? Bisa jadi itu alergi kontak. Lantas bagaimana kita mengenalinya? Pelajari lebih lanjut gejala, penyebab, dan pengobatan dari dermatitis kontak alergi (dermatitis KA).
Baca Juga: Perbedaan Dermatitis Seboroik dan Psoriasis!
Apa itu Dermatitis Kontak Alergi?
Dermatitis KA adalah eksim peradangan pada kulit yang disebabkan oleh alergen yang bersentuhan atau menempel pada kulit. Dermatitis kontak juga disebut sebagai alergi kontak. Lantas, siapa saja yang memiliki risiko terkena alergi kontak? Umumnya eksim ini sering terjadi pada populasi umum dan pekerja tertentu. Lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria, terutama alergi nikel dan produk perawatan kuku. Orang yang lebih rentan terhadap alergi kontak antara antara lain, para pekerja logam, penata rambut, ahli kecantikan, petugas perawatan kesehatan, pelukis, ibu rumah tangga, laboratoris.
Gejala Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitis KA terjadi saat kulit mengembangkan rekasi alergi setelah terpapar alergen. Kondisi ini menyebabkan tubuh melepaskan bahan kimia inflamasi yang membuat kulit terasa gatal dan teriritasi. Adapun gejala dermatitis KA meliputi:
- Kulit melepuh, ruam kulit
- Bagian kulit kering atau bersisik
- Gatal-gatal
- Kulit memerah
- Sensitif terhadap sinar matahari
- Terlihat pada daerah yang terpapar alergen
Mengingat alergi kontak ini memiliki reaksi hipersensitivitas tipe 4 yang berarti reksinya relatif lebih lambat dibandingkan dengan tipe hipersensitivitas lain. Biasanya terjadi 48-72 jam setelah terpapar alergen. Mekanisme ini melibatkan limfosit-T CD4+ yang mengenali antigen pada permukaan kulit, melepaskan sitokin yang mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan dermatitis.
Penyebab Dermatitis Kontak Alergi
Alergi kontak dapat terjadi saat alergen menyebabkan reaksi kekebalan di kulit. Biasanya hanya mempengaruhi bagian yang bersentuhan dengan alergen. Ketika mengembangkan alergi terhadap suatu zat bahkan sejumlah kecil dapat menyebabkan reaksi. Penyebab alergi kontak antara lain:
- Nikel atau logam lain yang biasa digunakan dalam perhiasan, gesper, dan barang-barang lainnya.
- Obat-obatan tertentu, seperti krim antibiotik dan antihistamin oral.
- Tanaman seperti Poison Ivy yang mengandung zat alergi disebut urushiol
- Alergen udara, seperti serbuk sari dan insektisida semprot.
- Parfum atau bahan kimia dari produk perawatan rambut, kuku, kulit dan kosmetik.
- Pengawet seperti formaldehida.
- Produk yang menyebabkan rekasi alergi saat berada di bawah sinar matahari, seperti tabir surya, dan kosmetik.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Dermatitis Atopik (Eksim)
Pencegahan Dermatitis Kontak Alergi
Pencegahan dermatitis KA dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Hindari penyebab alergi
Cobalah mengidentifikasi dan menghindari peyebab alergi seperti tidak menggunakan nikel lebih baik menggunakan perhiasan yang terbuat dari bahan hypoallergenic saja. Selain itu, hindari juga pemicu alergi lainnya, seperti tanaman, hewan peliharaan, serbuk sari, dan banyak benda lainnya.
2. Membersihkan Kulit
Bersihkan kulit dengan lembut untuk menghilangkan sebagian kandungan atau zat penyebab alergi menggunakan air hangat dan sabun. Hindari menambahkan atau menggunakan pewangi. Pastikan juga mencuci pakaian atau barang-barang lain yang mungkin bersentuhan dengan alergen.
Baca Juga: Eksim Pada Anak – Penyebab Dan Perawatan
3. Kenakan pakaian Pelindung atau Sarung Tangan
Gunakan pelindung ketika bersentuhan langsung dengan zat tertentu, seperti masker wajah, kacamata, sarung tangan, dan barang pelindung lainnya untuk melindungi kulit dari zat yang dapat mengiritasi termasuk pembersih rumah tangga.
4. Kenakan Pelapis Tambahan
Jika seseorang alergi terhadap logam perhiasan cobalah melapisi bagian dalam perhiasan dengan plastik atau selotip bening sebagai penghalang antara kulit dan logam.
5. Gunakan Pelembab
Oleskan pelembab untuk membantu memulihkan kulit dan menjaga kulit tetap kenyal. Selain itu, hindari menggaruk bagian yang gatal agar kulit tidak semakin parah dan infeksi.
Cara Mengatasi Dermatitis Kontak Alergi
Sebagian besar kasus alergi kontak akan hilang dengan sendirinya setelah seseorang tidak bersentuhan dengan penyebab alergi. Jika kita mengalami reaksi alergi hindari untuk menggaruk kulit karena dapat memperburuk iritasi atau bahkan menyebabkan infeksi kulit yang membutuhkan antibiotik. Basuh dengan lembut kulit dengan sabun dan air hangat untuk menghilangkan iritasi. Berhenti untuk menggunakan produk apa pun yang menyebabkan masalah.
Jika perlu minum obat untuk mengurangi rasa gatal dan respon alergi. Namun, pastikan dengan resep dari dokter ya. Jika kamu khawatir atau tidak kunjung membaik segera datang memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter akan meresepkan krim atau obat oral untuk menyembuhkan kulit.
Jika memiliki keluhan serupa segera rencanakan perawatan dengan dokter berpengalaman. Dokter akan menentukan perawatan yang tepat untuk mengurangi respons inflamasi yang dipicu oleh reaksi alergi. Mengidentifikasi dan menghilangkan alergen adalah pengobatan definitif yang paling efektif. Jadi, tunggu apalagi?
Reviewed by dr. Maria Vianney Sansan, Sp.KK
Source:
- Dermatitis Kontak Alergi
- Apa itu Dermatitis Kontak?
- Dermatitis Kontak Alergi
- Dermatitis Alergi Sistemik (Kontak) yang Ditimbulkan Obat
- Dermatitis Kontak