
Dermatitis atopik atau eksim adalah kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan, peradangan, gatal, dan kulit yang cenderung kering. Kondisi ini bersifat kronis dan paling sering terjadi pada anak-anak.
Penyebab dermatitis atopik atau yang juga dikenal sebagai penyakit eksim berasal dari berbagai faktor, termasuk genetik dan lingkungan. Secara genetik, kondisi ini dikaitkan dengan perbedaan pada protein pelindung kulit.
Jika protein ini mengalami kerusakan, kulit lebih mudah kehilangan kelembapan, menjadi kering, rentan terhadap iritasi, dan lebih sensitif terhadap pemicu eksternal. Nah, dalam artikel ini, yuk kita sama-sama membahas cara merawat kulit pada dermatitis atopik.
Cara Merawat Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik tidak bisa benar-benar sembuh, tetapi gejalanya bisa dikendalikan dan berkurang seiring waktu. Pada beberapa orang, terutama anak-anak, kondisi ini dapat membaik atau hilang saat dewasa, namun bisa kambuh jika terpapar pemicu.
Perawatan rutin dan penghindaran pemicu membantu mengurangi kekambuhan. Berikut beberapa cara merawat dermatitis atopik yang bisa Anda lakukan:
1. Perawatan untuk Mencegah Kulit Kering
- Mandi setiap hari untuk membersihkan kotoran dan bahan penyebab iritasi lainnya.
- Air sebaiknya dalam suhu hangat (tidak panas), dan waktu mandi sebaiknya dibatasi 5-10 menit.
- Keringkan kulit dan segera oleskan pelembap saat kulit yang masih dalam keadaan lembab. Pelembap memberikan lapisan untuk menahan air di kulit.
- Menemukan krim atau salep yang cocok untuk anak adalah penting, karena resistensi yang terjadi dapat menyebabkan sulitnya pencapaian keseimbangan rejimen harian pada keluhan anak.
Baca Juga: Perbedaan Psoriasis dan Eksim
2. Pengobatan Ruam (Rush)
Dermatitis atopik dapat dikendalikan dengan obat oles, terutama jika dikombinasikan dengan perawatan kulit yang tepat dan menghindari pemicu. Berikut beberapa jenis obat yang biasa digunakan:
- Kortikosteroid topikal (krim, salep, atau bentuk lainnya): Obat ini sering menjadi pilihan utama dalam pengobatan karena mampu meredakan gejala dengan cepat.
- Krim pimecrolimus atau salep tacrolimus: Dikenal sebagai inhibitor kalsineurin topikal (TCI), obat ini digunakan jika kortikosteroid kurang efektif atau tidak cocok untuk pasien.
- Salep crisaborole: Aman digunakan untuk bayi usia 3 bulan ke atas dan dapat diaplikasikan pada berbagai area kulit.
- Krim ruxolitinib: Diresepkan untuk pasien berusia 12 tahun ke atas dengan dermatitis atopik ringan hingga sedang.
- Krim roflumilast: Cocok untuk anak usia 6 tahun ke atas dengan dermatitis atopik ringan hingga sedang, tanpa menimbulkan sensasi perih saat digunakan.
3. Light Therapy
Terapi cahaya adalah metode perawatan dermatitis atopik yang menggunakan sinar khusus atau laser. Agar hasilnya optimal, terapi ini perlu dilakukan 2 hingga 3 kali seminggu selama jangka waktu tertentu sesuai anjuran dokter.
Jika yang digunakan adalah fototerapi, pasien umumnya perlu rutin menjalani perawatan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Bila merasa kesulitan mengikuti jadwal terapi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Hindari tanning bed, lampu UV, atau berjemur terlalu lama di bawah matahari karena dapat menyebabkan kulit kepanasan, terbakar, dan memicu kambuhnya dermatitis atopik. Selain itu, paparan sinar UV yang berlebihan bisa merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.
4. Suntik Dupilumab
Dupilumab adalah obat biologis untuk dermatitis atopik sedang hingga berat yang tidak membaik dengan obat oles. Obat ini aman untuk usia 6 bulan ke atas dan bekerja dengan mengurangi peradangan tanpa menekan sistem kekebalan tubuh sehingga tidak meningkatkan risiko infeksi serius seperti TB.
Efek sampingnya umumnya ringan, seperti kemerahan di area suntikan, mata gatal dan merah, serta kemungkinan sariawan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dupilumab justru dapat mengurangi risiko infeksi kulit pada penderita dermatitis atopik.
Obat ini diberikan melalui suntikan di bawah kulit. Pasien dapat diajarkan cara menyuntikkannya sendiri, tetapi untuk anak di bawah 12 tahun, sebaiknya dilakukan oleh orang tua atau tenaga medis.
Baca Juga: Cara Mengobati Eksim Kaki
5. Menghindari Pemicu
Beberapa anak memiliki hal-hal spesifik yang dapat memicu tingkat keparahan rasa gatal dan ruam. Pemicu tersebut dapat berubah seiring waktu, yang umum terjadi seperti:
- Mandi berlebihan tanpa pelembap
- Kelembaban rendah (kulit kering)
- Paparan asap rokok atau kayu yg dibakar
- Stres emosional
- Keringat
- Gesekan dan overheating kulit
- Paparan produk-produk tertentu seperti wol, sabun keras, pewangi, mandi busa, dan deterjen.
Cara Mengatasi Infeksi Kulit Akibat Dermatitis Atopik
Jika kekebalam kulit terganggu, seseorang dengan dermatitis atopik juga dapat mengalami infeksi bakteri, virus, atau jamur di kulit. Infeksi yang paling umum terjadi adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan kulit terlihat kerak berwarna madu, atau tampak mentah dan basah.
Dermatitis atopik memang tidak bisa benar-benar sembuh, tetapi dengan perawatan yang tepat, gejalanya bisa dikendalikan agar tidak sering kambuh. Dokter spesialis kulit dapat membantu merancang perawatan yang efektif untuk:
- Mengurangi risiko kambuh
- Meredakan rasa gatal dan nyeri
- Mencegah kondisi semakin parah
- Menghindari penebalan kulit akibat sering digaruk
- Menjaga kulit tetap lembap
- Mencegah infeksi kulit
Baca Juga: Penyebab Eksim (Eczema) pada Anak dan Cara Mengatasinya
Jika kulit Anda mengalami infeksi, segera periksakan diri ke dokter kulit sebelum kondisinya semakin memburuk. Infeksi yang dibiarkan dapat memperparah dermatitis atopik, bahkan dalam beberapa kasus, memerlukan pengobatan seperti antibiotik oral atau topikal, serta obat antivirus.
Pasien dengan dermatitis atopik juga berisiko terkena infeksi virus herpes. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang memiliki riwayat herpes, terutama saat dermatitis sedang dalam fase akut.
Untuk perawatan kulit yang tepat dan profesional, percayakan kesehatan kulit Anda kepada C Derma, klinik dermatologi dan estetika dengan dokter spesialis kulit yang berpengalaman. Dapatkan penanganan terbaik agar kulit tetap sehat dan terlindungi!
Telah direview oleh dr. handri
- American Academy of Dermatology. Eczema Types: Atopic Dermatitis Diagnosis and Treatment. Februari 2025.
- Cleveland Clinic. Eczema. Februari 2025.