
Psoriasis adalah penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan dan pengelupasan kulit akibat gangguan sistem kekebalan tubuh. Meskipun tidak bisa disembuhkan, pengobatan dapat mengelola gejalanya dengan efektif.
Psoriasis menyebabkan peradangan, kemerahan, dan pengelupasan kulit. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan sel kulit baru dengan cepat dan menyebabkan penumpukan kulit di permukaan.
Meskipun psoriasis dapat muncul pada siapa saja, gejalanya bervariasi antara individu, dari ringan hingga berat. Penyakit ini umumnya dipicu oleh faktor genetik dan lingkungan, serta dapat dipengaruhi oleh stres, infeksi, atau perubahan cuaca.
Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis sepenuhnya, tetapi berbagai pengobatan dapat membantu mengendalikan gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Apa Itu Psoriasis?
Psoriasis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini membuat sel-sel kulit tumbuh dengan cepat dan menumpuk di permukaan kulit sehingga membentuk bercak merah dengan lapisan putih keperakan. Terkadang, bercak-bercak ini bisa retak dan berdarah.
Normalnya, sel kulit tumbuh perlahan di bawah kulit dan kemudian naik ke permukaan untuk akhirnya terkelupas. Proses ini memakan waktu sekitar sebulan. Namun, pada penderita psoriasis, proses ini terjadi dalam waktu hanya beberapa hari sehingga sel-sel kulit tidak sempat terkelupas dengan sempurna dan menumpuk.
Psoriasis biasanya muncul di area persendian seperti siku dan lutut, namun juga bisa muncul di tangan, kaki, leher, punggung, dan wajah. Selain itu, psoriasis seringkali dikaitkan dengan beberapa kondisi lain, seperti diabetes tipe 2, penyakit radang usus, penyakit jantung, artritis psoriatik, serta gangguan kecemasan dan depresi.
Penting untuk diketahui bahwa psoriasis bukan penyakit menular. Anda tidak bisa tertular psoriasis hanya dengan menyentuh kulit orang yang mengalaminya. Karena itu, pemahaman yang benar tentang psoriasis sangat penting karena banyak orang yang masih salah paham dan menganggap penyakit ini bisa menular.
Baca Juga: Perawatan Laser Dapat Mengobati Psoriasis?
Jenis-Jenis Psoriasis
Ada lima jenis penyakit psoriasis ini di antaranya:
1. Psoriasis Plak
Psoriasis plak adalah jenis psoriasis yang paling umum. American Academy of Dermatology (AAD) memperkirakan bahwa sekitar 80 persen orang yang mengalami penyakit tersebut.
Ini menyebabkan bercak merah dan meradang yang menutupi area kulit. Bercak ini sering ditutupi dengan sisik atau plak keputihan-perak. Plak ini biasanya ditemukan di siku, lutut, dan kulit kepala.
2. Psoriasis Guttate
Psoriasis guttate sering terjadi pada anak-anak yang menyebabkan bintik-bintik merah muda kecil. Situs yang paling umum untuk psoriasis guttate meliputi tubuh, lengan, dan kaki. Bintik-bintik ini jarang tebal atau timbul seperti psoriasis plak.
3. Psoriasis Pustular
Psoriasis pustular umumnya terjadi pada orang dewasa dan ditandai dengan munculnya lepuh berisi nanah di area kulit yang meradang. Jenis psoriasis ini biasanya terjadi pada area tubuh yang lebih kecil, seperti tangan atau kaki, namun dalam beberapa kasus, dapat menyebar ke area yang lebih luas.
4. Psoriasis Terbalik / Inverse Psoriasis
Jenis penyakit kulit ini menyebabkan area kulit merah, mengkilap, dan meradang. Bercak-bercak psoriasis terbalik berkembang di bawah ketiak atau payudara, di pangkal paha, atau di sekitar lipatan kulit di alat kelamin.
5. Psoriasis Eritrodermik
Erythrodermic psoriasis adalah jenis psoriasis yang parah dan sangat jarang. Bentuk ini sering menutupi sebagian besar tubuh sekaligus.
Kulit hampir tampak terbakar matahari. Sisik yang berkembang sering mengelupas pada sebagian besar atau lembaran.
Tidak jarang seseorang dengan penyakit ini mengalami demam atau menjadi sangat sakit. Jenis ini dapat mengancam jiwa, sehingga individu harus segera mengunjungi dokter.
Baca Juga: Perbedaan Dermatitis Seboroik dan Psoriasis!
Gejala Psoriasis
Gejala psoriasis bisa bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya, tergantung pada jenis psoriasis yang dialami. Pada sebagian orang, psoriasis hanya muncul sebagai serpihan kecil di kulit kepala atau siku.
Sementara pada orang lain, kondisi ini bisa menyebar dan menutupi sebagian besar tubuh. Gejala penyakit kulit ini yang paling umum meliputi:
- Bercak merah, terangkat, meradang kulit
- Timbangan keputihan-keputih-perak atau plak di tambalan merah
- Kulit kering yang bisa pecah dan berdarah
- Rasa sakit di sekitar tambalan
- Sensasi gatal dan terbakar di sekitar bercak
- Tebal, kuku diadu
- Menyakitkan, sendi bengkak
Tidak semua orang dengan psoriasis akan mengalami gejala yang sama. Beberapa orang mungkin menghadapi gejala yang berbeda, terutama jika mereka mengidap jenis psoriasis yang lebih jarang ditemukan.
Kebanyakan penderita psoriasis mengalami “siklus” gejala, di mana kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa hari atau minggu, lalu mereda dan hampir tidak terlihat. Namun, dalam beberapa minggu atau ketika terpapar pemicu psoriasis, gejalanya bisa kembali muncul dan bahkan memburuk. Terkadang, gejala psoriasis bisa hilang sepenuhnya.
Saat gejala tidak aktif, Anda bisa berada dalam fase “remisi.” Ini berarti Anda bebas gejala untuk sementara waktu, meski tidak menutup kemungkinan penyakit ini bisa kambuh lagi di masa depan.
Penyebab Psoriasis
Meskipun penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor risiko yang memicu terjadinya kondisi kulit ini. Di antaranya:
1. Sistem Kekebalan Tubuh
Psoriasis adalah kondisi autoimun yang berarti sistem kekebalan tubuh justru menyerang tubuhnya sendiri. Dalam kasus psoriasis, sel darah putih yang disebut sel T keliru menyerang sel-sel kulit sehat.
Pada tubuh yang sehat, sel darah putih berfungsi untuk melawan infeksi dan menghancurkan bakteri yang berbahaya. Namun, pada penderita psoriasis, serangan yang salah ini menyebabkan proses produksi sel kulit berjalan sangat cepat.
Sel-sel kulit baru berkembang dengan sangat cepat dan terdorong ke permukaan kulit, di mana mereka menumpuk dan membentuk plak. Akibatnya, area kulit yang diserang menjadi meradang dan berwarna merah yang merupakan salah satu ciri khas dari psoriasis.
2. Genetika
Psoriasis dapat diwariskan melalui faktor genetik. Beberapa orang memiliki gen yang membuat mereka lebih rentan untuk mengembangkan penyakit kulit ini.
Jika memiliki anggota keluarga dekat yang menderita psoriasis, risiko Anda untuk mengalaminya juga lebih tinggi. Meskipun demikian, hanya sebagian kecil orang dengan kecenderungan genetik yang benar-benar mengembangkan kondisi ini.
Menurut National Psoriasis Foundation (NPF), hanya sekitar 2 hingga 3 persen orang yang membawa gen psoriasis yang akan mengidap penyakit ini.
Baca Juga: Perbedaan Psoriasis dan Eksim
3. Stres
Stres dapat memicu atau memperburuk gejala psoriasis. Ketika tubuh berada dalam keadaan stres, sistem kekebalan tubuh dapat terganggu yang pada akhirnya dapat mempercepat proses peradangan pada kulit.
Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik agar risiko terkena psoriasis dapat dikurangi.
4. Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menjadi pemicu psoriasis, baik dalam memulai kondisi ini maupun memperburuk gejalanya. Alkohol dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peradangan, yang memperburuk kondisi kulit yang sudah ada.
5. Cedera
Cedera fisik pada kulit, seperti luka, goresan, atau terbakar dapat memicu munculnya gejala psoriasis di area yang terluka. Kondisi ini dikenal dengan fenomena Koebner, di mana luka pada kulit dapat menyebabkan munculnya bercak-bercak psoriasis di tempat yang cedera.
6. Obat-obatan
Beberapa obat dianggap pemicu penyakit kulit tersebut. Obat-obatan ini termasuk:
- Lithium
- Obat antimalaria
- Obat tekanan darah tinggi
7. Infeksi
Psoriasis terjadi sebagian akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang sel kulit sehat. Ketika Anda sedang sakit atau melawan infeksi, sistem kekebalan tubuh bekerja lebih keras untuk melawan infeksi tersebut yang bisa memicu perburukan gejala psoriasis.
Salah satu pemicu umum adalah infeksi radang tenggorokan yang dapat memperburuk kondisi psoriasis pada beberapa orang.
8. Cuaca Dingin
Cuaca dingin dan kering dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya sehingga menjadi lebih kering dan rentan terhadap iritasi. Kondisi ini bisa memperburuk gejala psoriasis, karena kulit yang kering lebih mudah terkelupas dan terinfeksi.
Selain itu, suhu yang rendah dapat memperlambat proses penyembuhan kulit sehingga menyebabkan psoriasis menjadi lebih sulit dikendalikan, terutama selama musim dingin.
9. Merokok
Merokok dapat memperburuk psoriasis dengan meningkatkan peradangan dalam tubuh. Zat-zat kimia dalam rokok dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memperburuk gejala psoriasis, serta memperlambat proses penyembuhan kulit.
Selain itu, perokok yang menderita psoriasis sering mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan mereka yang tidak merokok,dan risiko mengembangkan kondisi psoriasis juga lebih tinggi pada perokok.
10. Hormon
Perubahan hormon dalam tubuh, seperti yang terjadi selama kehamilan, menstruasi, atau menopause dapat memengaruhi timbulnya psoriasis atau memperburuk gejalanya. Hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron berperan dalam mengatur sistem kekebalan tubuh dan fluktuasinya dapat meningkatkan peradangan pada kulit yang pada gilirannya memperburuk kondisi psoriasis.
Selain itu, perubahan hormon yang terjadi pada masa pubertas atau saat tubuh menua juga dapat berperan dalam munculnya atau memburuknya psoriasis.
Mendiagnosis Psoriasis
Untuk mendiagnosis psoriasis, ada dua pemeriksaan yang umumnya dilakukan:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter biasanya dapat mendiagnosis psoriasis hanya dengan pemeriksaan fisik. Gejala psoriasis umumnya mudah dikenali dan berbeda dengan kondisi kulit lainnya yang memiliki gejala serupa.
Saat pemeriksaan, pastikan untuk menunjukkan semua area tubuh yang terpengaruh dan beri tahu dokter jika ada anggota keluarga yang juga menderita psoriasis.
2. Biopsi
Jika gejalanya tidak jelas atau dokter membutuhkan konfirmasi lebih lanjut, mereka mungkin akan mengambil sampel kecil kulit Anda untuk diperiksa. Prosedur ini disebut biopsi.
Sampel kulit akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis di bawah mikroskop. Biopsi membantu menentukan jenis psoriasis yang Anda alami dan memastikan tidak ada gangguan atau infeksi lain yang terlibat.
Baca juga: Psoriasis Kulit Kepala, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Pilihan Pengobatan Untuk Psoriasis
Psoriasis tidak ada obatnya. Perawatan bertujuan untuk mengurangi peradangan dan sisik, memperlambat pertumbuhan sel-sel kulit, dan menghilangkan plak. Perawatan psoriasis terbagi dalam tiga kategori:
1. Perawatan Topikal
Perawatan topikal adalah salah satu cara untuk mengobati psoriasis dengan mengoleskan krim atau salep langsung ke kulit. Ini dapat membantu mengurangi gejala psoriasis ringan hingga sedang. Jenis perawatan topikal yang sering digunakan antara lain:
- Kortikosteroid topikal
- Retinoid topikal
- Anthralin
- Analog vitamin D
- Asam salisilat
- Pelembap
2. Obat-Obatan Sistemik
Bagi penderita psoriasis sedang hingga parah, atau mereka yang tidak merespons dengan baik terhadap perawatan topikal, obat-obatan sistemik mungkin diperlukan. Obat-obatan ini biasanya berupa obat oral atau injeksi.
Namun, perlu diketahui bahwa banyak obat sistemik memiliki efek samping yang signifikan, sehingga dokter umumnya meresepkannya untuk penggunaan jangka pendek. Beberapa obat sistemik yang umum diresepkan meliputi:
- Metotreksat
- Cyclosporine (Sandimmune)
- Obat biologis
- Retinoid
3. Terapi Cahaya
Terapi cahaya untuk psoriasis melibatkan penggunaan sinar ultraviolet (UV), baik yang bersumber dari matahari maupun dari perangkat medis khusus. Sinar UV ini bekerja dengan mengurangi jumlah sel darah putih yang terlalu aktif yang biasanya menyerang sel-sel kulit sehat dan menyebabkan pertumbuhan sel kulit yang cepat.
Sinar UVA dan UVB dapat membantu mengurangi gejala psoriasis ringan hingga sedang. Pada kasus psoriasis yang lebih parah, terapi cahaya sering dikombinasikan dengan perawatan lain.
Penggunaan kombinasi perawatan ini bertujuan untuk memberikan hasil yang lebih efektif. Beberapa orang mungkin akan terus menggunakan jenis perawatan yang sama, sementara yang lain mungkin perlu mengganti perawatan jika kulit mereka tidak merespons lagi.
4. Laser Pallas
Laser Pallas® (311NM Sapphire Laser) menggunakan teknologi UV Laser Solid State yang sangat efektif dalam mengatasi penyakit kulit rumit, termasuk psoriasis. Terapi dengan panjang gelombang 311NM ini terbukti lebih efisien untuk menangani kondisi kulit seperti Dermatitis Atopik, vitiligo, psoriasis, dan Alopecia Areata.
Laser Pallas menawarkan perawatan yang lebih tepat untuk masalah kulit yang sulit diatasi.
5. Obat untuk Psoriasis
Bagi penderita psoriasis sedang hingga berat, atau bagi mereka yang tidak merespons perawatan lain, dokter mungkin akan meresepkan obat oral atau injeksi. Beberapa obat yang umum digunakan untuk mengobati psoriasis meliputi:
Biologik
Obat biologik mengubah sistem kekebalan tubuh dan mencegah peradangan yang berlebihan. Obat ini diberikan melalui suntikan atau infus intravena (IV).Retinoid
Retinoid membantu mengurangi produksi sel kulit yang berlebihan. Namun, setelah penghentian pengobatan, gejala psoriasis dapat kembali. Efek samping retinoid termasuk rambut rontok dan peradangan pada bibir. Retinoid tidak disarankan untuk wanita hamil karena potensi risiko cacat lahir.Siklosporin
Siklosporin (Sandimmune) menekan respons sistem kekebalan tubuh, membantu meredakan gejala psoriasis. Meskipun efektif, obat ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko infeksi. Efek samping lainnya termasuk masalah ginjal dan tekanan darah tinggi.Metotreksat
Metotreksat bekerja dengan menekan sistem kekebalan tubuh, mengurangi gejala psoriasis dalam dosis rendah. Namun, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan efek samping serius, seperti kerusakan hati dan berkurangnya produksi sel darah merah dan putih.
Pengobatan Psoriasis di C Derma
C Derma menawarkan solusi terkini dalam merawat psoriasis. Pengobatan dimulai dengan kombinasi obat oles dan oral, terapi agen biologis, serta penggunaan teknologi canggih seperti Laser Excimer dan Pulsed Dye Laser.
Terapi ini dirancang untuk secara presisi mengatasi peradangan yang terjadi pada psoriasis sehingga memberikan hasil yang efektif dalam mengendalikan gejala dan mempercepat proses penyembuhan. Laser Excimer merupakan terapi unggulan yang menggunakan sinar UVB dengan panjang gelombang 308 nm yang diterapkan secara presisi pada kulit yang terkena psoriasis.
Terapi ini dapat mengurangi peradangan, mengatasi kemerahan, mengurangi rasa gatal, dan mempercepat penyembuhan lesi psoriasis. Sementara itu, Pulsed Dye Laser dengan panjang gelombang 595 nm terbukti efektif dan aman untuk mengatasi psoriasis tipe plak dan psoriasis pada kuku.
Selain itu, terapi agen biologis juga menjadi pilihan utama untuk pengobatan psoriasis derajat sedang hingga berat. Terapi ini bekerja dengan menghambat jalur sistem imun yang mengaktifkan peradangan pada psoriasis, memberikan bantuan yang signifikan dalam meredakan gejala.
Dengan teknologi canggih dan pendekatan yang menyeluruh, C Derma memberikan solusi efektif dalam pengobatan psoriasis sehingga membantu pasien meredakan gejala dan mengontrol kondisi kulit mereka dengan lebih baik.
Telah direview oleh dr. Stanley Setiawan, Sp.KK
Source:
- Medical News Today. What to Know about Psoriasis. Desember 2024.
- Dermatology Resource. Psoriasis. Desember 2024.