Ada beberapa jenis psoriasis, mulai dari pustular, inversa, kuku, hingga kulit kepala. Setiap jenis memiliki gejala, penyebab, dan pengobatannya masing-masing.
Psoriasis adalah penyakit kulit kronis yang menyebabkan sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat, membentuk bercak merah, tebal, bersisik, dan sering terasa gatal atau nyeri. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel kulit yang sehat.
Faktor pemicu psoriasis meliputi genetik, stres, infeksi, atau cedera kulit. Gejalanya mencakup bercak merah bersisik, kulit kering yang bisa pecah-pecah hingga berdarah, dan rasa tidak nyaman. Biasanya muncul di area seperti kulit kepala, siku, atau lutut, tetapi dengan perawatan yang tepat, gejala dapat dikendalikan.
Jenis-Jenis Psoriasis
Psoriasis bukanlah penyakit kulit biasa. Kondisi ini memiliki berbagai jenis yang masing-masing menunjukkan gejala dan karakteristik yang berbeda. Berikut beberapa jenis psoriasis yang perlu Anda ketahui:
1. Pustular Psoriasis
Pustular psoriasis adalah salah satu jenis psoriasis yang ditandai dengan munculnya pustula (benjolan kecil berwarna putih berisi nanah) dan peradangan berwarna merah di sekelilingnya. Dengan tanda tersebut membuat pustular psoriasis lebih mudah dikenali dari jenis psoriasis lainnya yang umum.
Psoriasis satu ini dikategorikan menjadi penyakit kulit paling serius dan sulit ditangani dibandingkan jenis psoriasis lainnya. Sebenarnya kasus penyakit kulit pustular psoriasis jarang ditemui.
Umumnya, orang dewasa menjadi kelompok penderita pustular psoriasis.Selain itu, gejala yang ditimbulkan penyakit ini menyebabkan kerusakan kulit parah.
Baca Juga: Perbedaan Psoriasis dan Eksim
2. Inversa Psoriasis
Inversa psoriasis ditandai dengan munculnya lesi berwarna merah keunguan, cokelat atau lebih gelap daripada kulit di sekitarnya. Biasanya, lesi inversa psoriasis muncul pada lipatan kulit.
Lain halnya dengan psoriasis yang membuat kulit kering dan bersisik. Sebaliknya, jenis psoriasis ini justru bertekstur halus dan licin. Inversa psoriasis dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Penyakit kulit ini tidak mengenal usia. Biasanya inversa psoriasis pada bayi biasa ditemukan pada pangkal paha atau tempat di mana sering munculnya iritasi ruam popok Si Kecil. Selain itu, Anda juga bisa menemukan pada area tubuh lain, di lipatan kulit lain seperti, ketiak, sekitar alat kelamin, di antara bokong, di bawah payudara, dan selangkangan.
Hingga kini penyebab inversa psoriasis belum diketahui pasti. Jika dilihat dari proses peradangan kulit merujuk pada gen dan sistem kekebalan tubuh memainkan peran utama.
Saat sistem imun tubuh yang seharusnya melawan kuman penyakit, tetapi malah sebaliknya. Peradangan ini memicu keratinosit yang merupakan sel kulit baru berkembang menjadi lebih cepat dari biasanya.
3. Psoriasis Vulgaris (Psoriasis Plakat)
Psoriasis vulgaris muncul dengan kulit pecah bertanda khas berupa plak atau bercak kemerahan, serta lapisan kulit mati yang tebal dan bersisik. Umumnya, psoriasis jenis ini terbagi menjadi dua, tanda yang dialami penderita berupa psoriasis plak besar dan plak kecil.
Seseorang yang berusia di bawah 40 tahun biasanya mengalami plak besar ditandai dengan plak merah tebal dengan garis sisi yang terlihat jelas dan sisik keperakan. Sedangkan plak kecil biasa menyerang sesorang yang usianya di atas 40 tahun.
Plak kecil ini biasanya lebih tipis, berwarna merah, dan sisiknya sedikit lebih halus. Jenis psoriasis vulgaris termasuk dalam kategori penyakit kulit yang sulit diatasi.
Biasanya penyakit ini berlangsung menahun. Bahkan gejalannya bisa hilang atau muncul karena faktor pemicu.
4. Psoriasis Eritoderma
Psoriasis eritoderma menjadi salah satu bentuk psoriasis yang langka, tetapi berbahaya. Penyebab psoriasis jenis ini adalah penyakit autoimun.
Gejala psoriasis eritroderma ditandai dengan kulit merah membara dari ujung kepala hingga kaki. Selain itu, penderita juga kerap merasakan gatal dan menyakitkan.
Selain itu, kulit akan terasa bersisik dan terkelupas dalam ukuran besar. Ada juga benjolan kecil berwarna putih berisi nanah atau biasa disebut pustula.
Seiring waktu gejala bisa terus berkembang, tapi bisa juga datang secara tiba-tiba. Anda dapat merasakan gejala lain, seperti menggigil atau demam, nyeri sendi, detak jantung cepat, dan pergelangan kaki bengkak.
Penyakit kulit ini berbahaya bagi kesehatan. Pasalnya kulit begitu penting untuk melindungi tubuh dari kuman, mengontrol suhu tubuh, dan menahan kelembapan.
Sayangnya psoriasis eritrodermik membuang semua ini, dan akibatnya bisa mengancam jiwa. Ini termasuk suhu tubuh yang sangat rendah (hipotermia), hilangnya protein dan cairan yang sangat dibutuhkan, dan penyakit parah seperti sepsis dan pneumonia.
Jika Anda kehilangan terlalu banyak cairan, jantung Anda tidak akan memiliki cukup darah untuk dipompa. Hal tersebut bisa menyebabkan syok, gagal ginjal, dan gagal jantung.
Baca Juga: Perawatan Laser Dapat Mengobati Psoriasis?
5. Psoriasis Gutata
Psoriasis gutata memiliki ciri khas muncul bintik-bintik merah kecil yang mengerak dan bisa menyebar luas pada kulit yang terdampak. Guta diambil dari bahasa latin yang berarti tetesan air.
Hal itu menggambarkan gejala psoriasis gutata munculnya bintik-bintik seperti tetesan hujan. Jenis psoriasis ini muncul dan dapat berkembang secara tiba-tiba dan pada kulit yang berdampak.
Psoriasis gutata muncul pada area tubuh mulai dari dada, lengan, dan kaki. Namun, pada beberapa kasus ada juga yang bisa menyebar hingga bagian wajah, telinga, dan kulit kepala.
Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab psoriasis termasuk jenis ini. Namun, dari studi yang dilakukan diduga psoriasis merupakan penyakit kulit tidak menular dan berkaitan dengan autoimun.
Saat sistem imun terganggu menyebabkan regenerasi sel kulit baru yang sangat cepat. Ternyata psoriasis dapat dibedakan dari jenis-jenis psoriasisnya, seperti ulasan di atas.
Jika Anda mengalami gejala penyakit kulit psoriasis sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis kulit. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi gejala psoriasis.
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga akan bertanya tentang gejala yang Anda rasakan untuk mendiagnosis penyakit. Selain itu, tidak menutup kemungkinan dokter akan melakukan biopsi kulit dan mengambil sampel darah untuk mengevaluasi hasil diagnosis awal.
6. Psoriasis Kuku (Nail Psoriasis)
Psoriasis kuku adalah jenis psoriasis yang memengaruhi kuku dan sering dialami oleh penderita psoriatic arthritis. Kondisi ini ditandai gejala, seperti kuku berlubang atau cekung, rapuh, menebal, perubahan warna menjadi kekuningan atau kecokelatan, kuku terlepas dari tempatnya, dan kulit yang menebal di bawah kuku.
Selain itu, penderita juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur pada kuku. Mengobati psoriasis kuku membutuhkan waktu dan ketekunan, karena sering kali memerlukan berbagai metode perawatan.
Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi obat injeksi di sekitar kuku untuk kasus parah, obat oral seperti apremilast atau methotrexate, kortikosteroid dalam bentuk krim atau salep, fototerapi menggunakan sinar UV, dan terapi laser untuk mengurangi intensitas gejala.
7. Psoriatic Arthritis
Psoriatic arthritis adalah gabungan antara psoriasis kulit dan peradangan sendi yang menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan. Biasanya, psoriasis muncul terlebih dahulu selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi psoriatic arthritis.
Gejala utamanya termasuk nyeri sendi yang kaku, terutama di pagi hari, pembengkakan pada jari atau kaki hingga terlihat seperti “sosis,” serta sendi yang terasa hangat atau memerah. Meskipun tidak dapat disembuhkan, gejalanya dapat dikelola melalui pengobatan seperti NSAID untuk peradangan ringan, DMARD untuk memperlambat kerusakan sendi, dan obat oral seperti apremilast untuk mengurangi inflamasi.
Selain itu, terapi fisik dapat membantu meningkatkan gerakan sendi, dan pada kasus berat, operasi atau suntikan steroid mungkin diperlukan untuk memperbaiki kerusakan sendi.
8. Psoriasis pada Kulit Kepala
Psoriasis pada kulit kepala ditandai dengan bercak merah bersisik tebal berwarna keperakan yang bisa muncul di sebagian kecil atau seluruh area kepala dan terkadang meluas ke dahi, leher, atau belakang telinga. Gejalanya meliputi rasa gatal, kulit kering dan pecah-pecah, hingga kerontokan rambut sementara akibat iritasi.
Pengobatannya melibatkan sampo medis, kortikosteroid topikal, fototerapi, atau obat sistemik untuk kasus parah. Dengan perawatan yang tepat dan pengelolaan pemicu seperti stres dan iritasi, gejala dapat dikendalikan dan kambuhnya kondisi dapat dicegah.
Apakah Psoriasis Bisa Disembuhkan?
Psoriasis saat ini belum memiliki obat yang dapat menyembuhkan sepenuhnya. Namun, berbagai perawatan dapat membantu mengontrol gejala dan mencegah kekambuhan, seperti:
- Obat topikal: Krim atau salep yang mengurangi peradangan dan mengontrol pertumbuhan sel kulit.
- Obat sistemik: Obat oral atau injeksi yang bekerja pada seluruh tubuh untuk mengatasi psoriasis yang lebih parah.
- Fototerapi: Penggunaan sinar UV untuk memperlambat pertumbuhan sel kulit.
- Biologik: Obat yang menargetkan sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi gejala.
Dengan pengobatan yang tepat, gejala psoriasis dapat dikendalikan dan kualitas hidup penderita dapat meningkat.
Baca Juga: Perbedaan Dermatitis Seboroik dan Psoriasis!
Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami psoriasis, jangan biarkan kondisi ini mengganggu kenyamanan. CDerma menyediakan perawatan yang tepat untuk mengelola dan mengurangi gejala psoriasis. Konsultasikan kondisi kulit Anda dengan dokter dan dapatkan solusi terbaik agar kulit yang lebih sehat dan nyaman.
Telah direview oleh dr. Hari Darmawan
Source:
- WebMD. 7 Types of Psoriasis. Desember 2024.
- National Psoriasis Foundation. Locations and Types. Desember 2024.