
Pernahkah Anda melihat ada bintik putih kecil yang muncul di bawah kulit dan tidak ada gejala? Mereka kerap muncul di bagian hidung dan pipi yang membuat Anda kurang percaya diri. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut milia. Milia adalah bintik putih kecil yang muncul di kulit bawah mata, pipi, hingga hidung.
Penyebab milia belum pasti, tetapi kondisi ini terjadi karena keratin dan sel kulit mati di bawah kulit.
Jenis-Jenis Milia
Milia adalah bintik kecil putih yang muncul di bawah kulit, seperti hidung, kelopak mata, dan pipi. Umumnya milia hadir berkelompok dan sering terjadi di wajah, tetapi dapat muncul pada bagian lain.
Milia dapat dibedakan berdasarkan usia, penyebab, dan di mana terjadinya. Jenisnya terbagi dalam primer dan sekunder. Jenis milia secara umum dapat kita bedakan:
- Milia Primer, terjadi pada bayi atau orang dewasa secara spontan saat lahir, seperti di atas hidung, kulit kepala, kelopak mata, pipi, batas gusi, dan langit-langit mulut. Disebabkan keratin yang terperangkap di bawah kulit.
- Milia Sekunder, terjadi akibat kondisi, seperti obat-obatan, trauma kulit, penyumbatan, luka bakar dan lainnya.
- Milia Neonatal, dianggap sebagai milia primer, wajar terjadi pada bayi yang baru lahir. Mereka akan tumbuh di kulit kepala, wajah, dan tubuh bagian atas.
- Milia En Plaque, terjadi karena genetik atau autoimun dan berkembang di kelopak mata, telinga, pipi, atau rahang.
- Milia Multiple Eruptive, berkembang di bagian dada, wajah, lengan atas. Mereka dapat muncul dalam rentan waktu tertentu beberapa minggu hingga berbulan-bulan.
Baca Juga: Mengenal Sel Kulit Mati pada Wajah dan Perawatannya
Penyebab Milia
Meskipun penyebab milia belum jelas. Diduga milia yang muncul pada bayi dan orang dewasa berbeda.
Pada bayi yang baru lahir terjadi karena hormon dari ibu. Bahkan sering juga disalahartikan sebagai jerawat bayi. Sementara pada anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, milia berkaitan dengan beberapa jenis gangguan pada kulit termasuk luka bakar, cedera, kerusakan akibat paparan sinar matahari, melepuh karena kondisi kulit, seperti epidermolisis bullosa (EB), pemfigus cicatricial, atau porphyria cutanea tarda (PCT).
Gejala Milia
Lantas bagaimana dengan gejala milia? Adanya benjolan putih atau kuning di permukaan kulit wajah, bibir, kelopak mata, dan pipi serta bagian tubuh lain.
Ukuran benjolan sekitar 1 hingga 2 milimeter (mm). Benjolan kecil ini biasanya tidak menimbulkan sakit dan gatal.
Mungkin Anda sedikit terganggu ketika melihatnya terlalu banyak muncul di wajah. Jika milia terkena pakaian kasar dapat menyebabkan iritasi.
Cara Menghilangkan Milia (Bintik Putih di Wajah)
Meskipun milia tidak berbahaya dan dapat hilang sendiri, kondisi ini biasanya hanya berlangsung beberapa minggu atau bisa bertahan selama bertahun-tahun. Milia tidak berbahaya, tetapi mengganggu bila banyak benjolan kecil yang muncul.
Carilah bantuan perawatan profesional untuk menghilangkan milia. Anda dapat berbicara dengan dokter untuk mencoba cara menghilangkan milia.
Perawatan klinis yang dapat Anda lakukan untuk menghilangkan milia adalah:
1. De-roofing
Perawatan sederhana dibantu dengan jarum atau pisau steril untuk menghilangkan milia. Dokter akan membuat lubang kecil untuk mengeluarkan keratin yang membentuk milia.
Hindari mencoba dan menghilangkannya di rumah karena memiliki risiko infeksi. Perawatan De-roofing menjadi salah satu perawatan yang aman bagi orang-orang dengan kulit gelap karena rentan menyebabkan munculnya bercak gelap.
2. Laser Ablasion
Opsi menghilangkan milia dapat juga menggunakan laser. Perawatan laser digunakan untuk memecah keratin yang terperangkap dan mendorongnya untuk diserap kembali di kulit.
Perawatan laser mungkin tidak direkomendasikan untuk orang dengan kulit gelap.
3. Chemical Peel
Milia juga dapat diobati dengan hilangkan lapisan atas kulit untuk hasilkan kulit baru yang halus. Perawatan klinis chemical peel menggunakan larutan yang mengandung asam gikolat atau asam salisilat untuk mengelupas kulit.
Pereda nyeri biasanya tidak diberikan, Anda mungkin sedikit merasa sensasi tidak nyaman.
4. Cryotherapy
Perawatan milia dengan nitrogen cair. Kemudian membeku dan dapat menghancurkan milia.
Perawatan ini mungkin sebabkan pembengkakan atau lepuh yang hilang dalam beberapa hari. Perawatan ini tidak dianjurkan jika milia berada dekat mata karena kulit di sekitar mata tipis dan halus.
Semua perawatan di atas dapat membantu hilangkan milia. Namun, perlu diingat sebagian besar perawatan pengangkatan milia memiliki risiko jaringan parut.
Jadi, penting untuk pertimbangkan risiko dan manfaat dengan dokter kulit Anda sebelum mencoba. Pastikan Anda berbicara dengan dokter untuk merencanakan perawatan yang tepat sesuai kondisi Anda.
Baca juga: Penyebab Komedo Hitam di Hidung dan Cara Mengatasinya
Mencegah milia tidak akan mungkin. Terkadang mereka muncul pada bayi baru lahir. Tetapi, milia akibat cedera atau kondisi lain lebih mungkin dicegah.
Anda dapat menghindari paparan sinar matahari berlebihan, penggunaan krim atau produk berbasis minyak, eksfoliasi 2-3 kali seminggu, dan lainnya. Milia terbentuk di bawah kulit dan muncul di wajah.
Kondisi ini tidak bahaya dan tidak ada efek jangka panjang. Milia pada bayi baru lahir akan hilang lebih cepat dibandingkan anak-anak dan orang dewasa.
Jika milia tidak hilang dalam, segera konsultasi ke dokter.
Reviewed by dr. Maria Vianney Sansan, Sp.KK
Source:
- WeDerm. How to Get Rid of Milia Without Scarring Your Skin. Februari 2025
- Medical News Today. How Can I Get Rid of Milia? Februari 2025.
- Healthline. Milium Cysts in Adults and Babies. Februari 2025